PERILAKU
KONSUMEN
(Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi)
(Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi)
NAMA :
Princessca Christina Tirukan
NPM : 1B214879
MANAJEMEN – S1
NPM : 1B214879
MANAJEMEN – S1
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2014/2015
2014/2015
PENGERTIAN SEGMENTASI PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFIS
1.
Segmentasi Pasar
A. Segmentasi Pasar dan Kepuasan
Konsumen
Segmentasi
pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok‐kelompok konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok
(bagian) dapat dipilih sebagai pasar yang ditargetkan untuk pemasaran suatu
produk.
Berikut
ini definisi dari Segmentasi Pasar menurut beberapa ahli, diantaranya :
a.
Swastha & Handoko (1997)
Memberi
pengertian bahwa segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market
yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.
b.
Pride & Ferrel (1995)
Mengatakan
bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen‐segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik
yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli dan sebagai suatu proses
pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok‐kelompok
pasar yang terdiri dari orang‐orang yang secara relatif memiliki
kebutuhan produk yang serupa.
Mengingat
luasnya pasar, maka kegiatan segmentasi pasar harus dilakukan dengan maksud dan
tujuan sebagai berikut:
·
Pasar lebih mudah dibedakan
Setiap produk yang dihasilkan adalah untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Agar produk tersebut dapat diterima tentunya
haruslah sesuai dengan selera konsumen. Sedangkan dilain pihak dengan keadaan
pasar yang heterogen dan selera konsumen yang selalu berkembang tentunya sulit
untuk dapat diikuti oleh perusahaan secara terus menerus. Dalam hal ini
perusahaan akan cenderung mencari sekelompok konsumen yang sifatnya homogen
sehingga lebih mudah untuk memahami selera konsumen. Dengan demikian pasar
lebih mudah dibedakan dengan kelompok pasar yang lain.
·
Pelayanan kepada pembeli menjadi
lebih baik
Dalam
memenuhi kebutuhannya konsumen selalu menginginkan empat hal penting yaitu kualitas
barang yang bagus, harga yang terjangkau serta pelayanan yang baik dan
memuaskan serta ketepatan waktu. Dari keempat hal tersebut yang sangat dominan
adalah perihal pelayanan. Banyak konsumen lari ketempat lain karena masalah
pelayanan. Harga dan kualitas kadang menjadi nomor dua dibanding pelayanan.
Menyadari hal tersebut maka segmentaasi pasar harus dilakukan agar dapat
memberikan pelayanan yang mengarah kepada pasarnya. Bentuk pelayanan yng
diberikan oleh perusahaan adalah menyediakan tempat parkir yang luas dan
gratis. Pelayanan ini juga dimaksudkan untuk menarik perhatian konsumen.
· Strategi pemasaran menjadi lebih mengarah
Mengingat luas dan beragamnya pasar konsumen, maka akan
sulit untuk melayani semua konsumen yang sangat heterogen tersebut. Maka dengan
melayani konsumen yang sifatnya homogen maka strategi pemasaran yang
direncanakan dapat lebih mengarah dalam menyusun marketing mix yang meliputi
perencanaan produk, harga, distribusi dan promosinya sehingga menjadi lebih
tajam.
·
Mendesain Produk
Mendesain
produk‐produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar karena
hanya dengan memahami segmen‐segmen yang responsif terhadap suatu
stimuli maka pemasar dapat mendisain produk yang sesuai dengan kebutuhan segmen
ini. Teknik‐teknik riset yang dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir
ini seperti Analisis Faktor, Analisis Klaster, Conjoint, dan Discriminant.
·
Menganalisis Pasar
Segmentasi
pasar membantu pihak manajemen mendeteksi siapa saja yang akan menggerogoti
pasar produknya. Para pesaing itu memiliki kemampuan untuk memberikan
alternatif pilihan produk bagi konsumen dan tidak sekedar menghasilkan produk
yang sama.
·
Menemukan Ceruk Peluang (nieche)
Setelah
menganalisis pasar, perusahaan yang menguasai segmen pasar dengan baik akan
sampai pada ide untuk menenmukan peluang. Peluang ini tidak selalu sesuatu yang
besar.
·
Menguasai posisi yang superior dan
kompetitif
Perusahaan
yang menguasai segmen dengan baik umumnya adalah mereka yang paham betul
konsumennya. Mereka mempelajari pergeseran‐pergeseran
yang terjadi di dalam segmennya.
·
Menentukan Strategi komunikasi yang
efektif dan efisien
Komunikasi
dengan konsumen akan lebih efektif jika perusahaan tahu persis siapa segmennya
termasuk warna favoritnya, jenis musik kesukaan, kegiatan sehari‐hari dan pendapatnya pribadi tentang lingkungan sekitarnya.
Aplikasi media iklan pun akan berbeda‐beda
menurut segmennya seperti media cetak ekslusif tentu cocok dengan segmen
premium.
Dasar‐dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen, yaitu:
·
Geografi
Segmentasi
geografi akan membagi pasar ke dalam beberapa bagian geografi yang berbeda‐beda seperti negara, negara bagian, wilayah, kota, dan desa.
Perusahaan akan beroperasi pada satu atau beberapa area geografi yang dipandang
potensial dan menguntungkan.
·
Demografi
Dalam
segmentasi demografi, pasar dibagi menjadi grup‐grup
dengan dasar pembagian seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendekatan, tingkat
pendidikan, dan agama. Setidaknya ada lima alasan mengapa pendekatan demografi
ini hampir selalu disertakan, antara lain adalah informasi demografi adalah
informasi yang mudah dijangkau dan relatif lebih murah untuk
mengidentifikasikan target market, informasi demografi memberikan insight
tentang trend yang sedang terjadi, meski tidak dapat untuk meramalkan perilaku
konsumen, demografi dapat dilihat untuk melihat perubahan permintaan aneka
produk dan yang terakhir demografi dapat digunakan untuk mengevaluasi kampanye‐kampanye pemasaran.
·
Psikografi
Ciri‐ciri psikologis berkenaan dengan inner atau kualitas
intrinsic dari consumer individual. Strategi segmentasi konsumen kadang‐kadang didasarkan pada variabel psikologis yang spesifik.
Konsumen dapat dibagi menurut demografi tetapi seringkali ini tidaklah cukup.
Perusahaan ingin tahu lebih jauh apa sebenarnya yang membuat orang‐orang yang memiliki usia, penghasilan, pendapatan dan
pendidikan yang sama berbeda dalam merespon suatu stimuli pemasaran. Dalam
segmentasi psikografis, perilaku konsumen diobservasi melalui kelas sosial
(social class), gaya hidup (lifestyle), nilai‐nilai
kehidupan yang dianut (value) dan kepribadian (personality).
Menurut Philip Kotler (1997:36)
tentang Kepuasan Konsumen, yaitu perasaan senang atau kecewa seseorang yang
berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk
dengan harapannya.
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2,
yaitu:
a) Kepuasan Fungsional,
merupakan kepuasan yang diperoleh
dari fungsi atau pemakaian suatu produk.
Misalnya : kita meminum suatu produk
untuk menghilangkan rasa dahaga.
b) Kepuasan Psikologikal,
merupakan kepuasan yang diperoleh
dari atribut yang bersifat tidak berwujud.
Misalnya : Perasaan bangga karena
mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah restoran yang mewah.
Pengelompokan inilah yang sering
kita dengar sebagai segmentasi pelanggan. Segmentasi ini mutlak dilakukan
secara bervariasi. Dapat di bagi beberapa segmen berdasarkan :
o
letak geografis
o
volume pembelian demografis
o
produk yang dibeli
o
sesuai kebutuhan konsumen
o
Pada umumnya tiap segmen adalah unik
dan juga memberi kontribusi yang berbeda terhadap organisasi.
B. Segmentasi dan Profitabilitas
Ada beberapa syarat segmentasi yang
efektif, yaitu:
o
Dapat diukur.
o
Dapat dicapai.
o
Cukup besar atau cukup
menguntungkan.
o
Dapat dibedakan.
o
Dapat dilaksanakan.
Profitabilitas
adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan
baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan
biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement) yang
menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.
C. Penggunaan Segmentasi dalam
Strategi Pemasaran
Agar
segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik,
diantaranya:
·
Measurable, yaitu ukuran, daya beli,
dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit
diukur.
·
Accessible, yaitu segmen pasar harus
dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
· Substantial, yaitu segmen pasar harus cukup besar dan
menguntungkan untuk dilayani
·
Differentiable, yaitu segmen‐segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan
tanggapan yang berbeda terhadap elemen‐elemen
dan bauran pemasaran yang berbeda.
· Actionable, yaitu program yang efektif dapat dibuat untuk
menarik dan melayani segmen‐segmen yang bersangkutan.
· Langkah dalam mengembangkan segmentasi, yaitu:
·
Mensegmen pasar menggunakan variabel‐variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen, manfaat
yang dicari, dan situasi pemakaian.
· Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan
menggunakan variabel‐variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara
melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.
Analisis Demografi
Demografi
adalah uraian tentang penduduk terutama tentang kelahiran, perkawinan,
kematian, dan migrasi. Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah,
persebaran geografis, komposisi penduduk, serta bagaimana faktor‐faktor ini berubah.
Analisis yang dilakukan meliputi :
·
Pertumbuhan populasi dunia
·
Bauran umur populasi
·
Etnis dan pasar lain
·
Kelompok pendidikan
·
Pola rumah tangga
·
Pergeseran geografis dalam populasi
·
Perusahaan yang berhasil biasanya
mengenali dan menanggapi kebutuhan dan tren yang belum terpenuhi dengan
mendapatkan laba dari aktifitas pemasaran yang di lakukan oleh marketer. Perusahaan
mendapatkan laba yang sangat besar jika mereka dapat memanfaatkan fenomena yang
terjadi dalam faktor demografi dengan baik. Di lain sisi, perusahaan juga harus
mampu meminimalisir resiko dan ancaman yang timbul dari faktor demografi.
2.
Rencana Perubahan
A.
Analisis konsumen dan
Kebijakan Sosial
Analisis
konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran
pemasaran di dalamnya. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang
mengalami berbagai tahapan‐tahapan sebagai berikut:
·
Analisis Kebutuhan.
Konsumen
merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu
bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus
bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi
produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain‐lain.
·
Pencarian Informasi. Setelah
kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang
bisa memenuhi kebutuhannya.
·
Evaluasi Alternatif. Konsumen
kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai
dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia
keluarkan.
·
Keputusan Pembelian. Konsumen
memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu.
·
Sikap Paska Pembelian. Sikap paska
pembelian menyangkut sikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi
suatu jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau
jasa tersebut atau tidak.
Analisis Kebijakan Sosial
Analisis
kebijakan (policy analysis) dapat dibedakan dengan pembuatan atau pengembangan
kebijakan (policy development). Analisis kebijakan tidak mencakup pembuatan
proposal perumusan kebijakan yang akan datang. Analisis kebijakan lebih
menekankan pada penelaahan kebijakn yang sudah ada. Sementara itu, pengembangan
kebijakan lebih difokuskan pada proses pembuatan proposal perumusan kebijakan
yang baru. Namun demikian, baik analisis kebijakan maupun pengembangan
kebijakan keduanya memfokuskan pada konsekuensi‐konsekuensi
kebijakan. Analisis kebijakan mengkaji kebijakan yang telah berjalan, sedangkan
pengembangan kebijakan memberikan petunjuk bagi pembuatan atau perumusan
kebijakan yang baru. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis
kebijakan sosial adalah usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian
penjelasan (explanation) dan preskripsi atau rekomendasi (prescription or
recommendation) terhadap konsekuensi‐konsekuensi
kebijakan sosial yang telah diterapkan. Penelaahan terhadap kebijakan sosial
tersebut didasari oleh oleh prinsip‐prinsip
umum yang dibuat berdasarkan pilihan‐pilihan
tindakan sebagai berikut:
·
Penelitian dan rasionalisasi yang
dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang dilakukan.
·
Orientasi nilai yang dijadikan
patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial tersebut berdasarkan nilai
benar dan salah.
·
Pertimbangan politik yang umumnya
dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas.
B. Perubahan
Struktur Pasar Konsumen
Pasar Persaingan Sempurna
Jenis
pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali
dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang
banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan
lain‐lain.
Sifat‐sifat
pasar persaingan sempurna :
o
Jumlah penjual dan pembeli banyak
o
Barang yang dijual sejenis, serupa
dan mirip satu sama lain
o
Penjual bersifat pengambil harga
(price taker)
o
Harga ditentukan mekanisme pasar
permintaan dan penawaran (demand and supply)
o
Posisi tawar konsumen kuat
o
Sulit memperoleh keuntungan di atas
rata‐rata
o
Sensitif terhadap perubahan harga
o
Mudah untuk masuk dan keluar dari
pasar
Pasar Monopolistik
Struktur
pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan
produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda‐beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh
produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan
sebagainya.
Sifat‐sifat
pasar monopolistik :
o
Untuk unggul diperlukan keunggulan
bersaing yang berbeda
o
Mirip dengan pasar persaingan
sempurna
o
Brand yang menjadi ciri khas produk
berbeda‐beda
o
Produsen atau penjual hanya memiliki
sedikit kekuatan merubah harga
o
Relatif mudah keluar masuk pasar
Pasar Oligopoli
Pasar
oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa
produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk
oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika
Serikat, dan sebagainya.
Sifat‐sifat
pasar oligopoli :
o
Harga produk yang dijual relatif
sama
o
Pembedaan produk yang unggul
merupakan kunci sukses
o
Sulit masuk ke pasar karena butuh
sumber daya yang besar
o
Perubahan harga akan diikuti
perusahaan lain
Pasar Monopoli
Pasar
monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu
produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik
negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya.
Sifat‐sifat
pasar monopoli :
o
Hanya terdapat satu penjual atau
produsen
o
Harga dan jumlah kuantitas produk
yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
Tidak ada komentar:
Posting Komentar