ARTIKEL PERILAKU KONSUMEN SEBAGAI SUATU BIDANG YANG DINAMIS
NAMA : Princessca Christina Tirukan
N.P.M : 1B 214879
KELAS : 3EA25
MANAJEMEN – S1
PENDAHULUAN
Latar Belakang :
Pemahaman akan perilaku konsumen
adalah tugas penting bagi para pemasar. Para pemasar mencoba memahami perilaku
pembelian konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar
kepada konsumen. Tapi bagaimanapun juga ketidakpuasan konsumen sampai tingkat
tertentu masih akan ada. Beberapa pemasar masih belum menerapkan konsep
pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang
kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Lebih jauh lagi karena alat
menganalisis perilaku konsumen tidak pasti, para pemasar kemungkinan tidak
mampu menetapkan secara akurat apa sebenarnya yang dapat memuaskan para
pembeli. Sekalipun para pemasar mengetahui faktor yang meningkatkan kepuasan
konsumen, mereka belum tentu dapat memenuhi faktor tersebut.
Tak diragukan lagi, konsumen
tergolong aset paling berharga bagi semua bisnis. Tanpa dukungan mereka, suatau
bisnis tidak bisa eksis. Sebaliknya jika bisnis kita sukses memberikan
pelayanan terbaik, konsumen tidak hanya membantu bisnis kita tumbuh. Lebih dari
itu, mereka biasanya akan membuat rekomendasi untuk teman dan relasinya.
Menurut Susan A. Friedmann, setidaknya perlu memahami “10 ayat-ayat” berikut
agar dapat menajamkan fokus dalam melayani konsumen. Ketahui siapa bos
sebenarnya. Anda berbisnis untuk melayani konsumen, dan Anda hanya dapat
melakukan itu apabila mengetahui keinginan mereka. Jika Anda sungguh-sungguh
mendengarkan konsumen, mereka akan menjelaskan apa yang dikehendaki dan
bagaimana sebaiknya Anda memberikan pelayanan terbaik untuk mereka. Jangan lupa
bahwa yang “membayar” gaji kita dan memungkin bisnis ini berjalan adalah
konsumen.
Jadilah pendengar yang baik.
Luangkan waktu untuk menelaah kebutuhan konsumen dengan bertanya dan fokus
terhadap apa yang telah mereka katakan. Perhatikan kata-katanya, intonasi
suaranya, gerak badannya, dan yang terpenting bagaimana perasaan mereka.
Jauhkan diri dari asumsi-asumsi dan berpikir intuitif tentang keinginan
konsumen.
- Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian konsumen?
2. Pemikiran yang benar tentang konsumen?
3. Mencari penelitian konsumen sebagai suatu bidang yang dinamis?
2. Pemikiran yang benar tentang konsumen?
3. Mencari penelitian konsumen sebagai suatu bidang yang dinamis?
- Tujuan.Pembahasan
1. Mengetahui
pengertian konsumen
2. Mengetahui pemikiran yang benar tentang konsumen
3. Mengetahui penelitian konsumen sebagai suatu bidang yang dinamis
2. Mengetahui pemikiran yang benar tentang konsumen
3. Mengetahui penelitian konsumen sebagai suatu bidang yang dinamis
PEMBAHASAN
PENGERTIAN
PERILAKU KONSUMEN
Menurut John C. Mowen dan
Michael Minor mendefinisikan perilaku konsumen sebagai studi
tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang
melibatkan perolehan, konsumsi berbagai produk,jasa dan pengalaman serta
ide-ide.
Menurut Lamb, Hair dan Mc.Daniel
menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses seorang pelanggan dalam
membuat keputusan untuk membeli, menggunakan serta mengkonsumsi barang-barang
dan jasa yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian dan penggunaan produk.(Rangkuti,2002:91)
Menurut Engel, Blackwell
dan Miniard, menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah
tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan
menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan
mengikuti tindakan ini.
Sedangkan The American Marketing
Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari
pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan
pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan
pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses
konsumsi (Peter & Olson, 2005). Perilaku konsumen
menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu.
Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi
pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak,
2001).
- Pengertian
Perilaku Konsumen oleh para ahli sebagai berikut :1. James F Engel
Perilaku konsumen di definisikan tindak-tindakan individu secara langsung terlibata dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomi termasuk proses pengambilan kepustusan yang mendahuli dan menentukan tindakan-tindakan tersebut (1988:8)
2. David L Loundon
Perilaku konsumen dapat diDefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang atau jasa (1984:6).
3. Gerald Zaltman
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses dan hubungan sosial yang di lakukan oleh individu, kelompok dan organisasi dan mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai sutu akibat dari pengalaman dengan produk, pelayanan dan dumber-sumber lainya. (1979:6)
Dari beberapa Definisi tersebut di atas maka dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individum, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapakan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonimi yang dafat di pengaruhi linkungan.
1.
Pemikiran yang benar tentang konsumen
- Konsumen adalah RAJA
- Motivasi dan perilaku konsumen dapat dimengerti melalui penelitian.
- Perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui kegiatan persuasif yangmenghadapi konsumen secara serius sebagai pihak yang berkuasa dan denganmaksud tertentu.
- Bujukkan dan pengaruh konsumen memiliki hasil yangmenguntungkan secara sosial asalkanpengamanan hukum, etika, dan moralberada pada tempatnya untuk mengekang upaya manipulasi.
Bila ke empat premis ini diabaikan, konsekuensinya hampir selalu negatif.
2.
Penelitian
Konsumen sebagai Bidang Ilmu Dinamis Pendekatan dalam meneliti Perilaku
Konsumen
Terdapat
tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen. :
A.
Pendekatan pertama adalah pendekatan
interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan
hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang
dan focus group discussion untuk memahami apa makna
sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang
dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
B.
Pendekatan kedua adalah pendekatan
tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif,
sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan
ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan
pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey
untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang
konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan
sosial terhadap perilaku konsumen.
C.
Pendekatan ketiga disebut sebagai sains
marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika.
Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan
hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk
memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi,
yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki
nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi
marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah
perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan,
tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.
Roda Analisis Konsumen
Roda analisis konsumen adalah
kerangka kerja yang digunakan marketer untuk meneliti, menganalisis, dan
memahami perilaku konsumen agar dapat menciptakan strategi pemasaran yang lebih
baik. Roda analisis konsumen terdiri dari tiga elemen: afeksi dan kognisi,
lingkungan, dan perilaku.
Afeksi dan kognisi
Elemen pertama adalah afeksi dan
kognisi. Afeksi merujuk pada perasaan konsumen terhadap suatu stimuli atau
kejadian, misalnya apakah konsumen menyukai sebuah produk atau tidak. Kognisi mengacu
pada pemikiran konsumen, misalnya apa yang dipercaya konsumen dari suatu
produk. Afeksi dan kognisi berasal dari sistem yang disebut sistem afeksi dan
sistem kognisi. Meskipun berbeda, namun keduanya memiliki keterkaitan yang
sangat kuat dan saling memengaruhi.
Manusia dapat merasakan empat tipe
respons afektif: emosi, perasaan tertentu, mood, dan evaluasi.
Setiap tipe tersebut dapat berupa respons positif atau negatif. Keempat tipe
afeksi ini berbeda dalam hal pengaruhnya terhadap tubuh dan intensitas perasaan
yang dirasakan. Semakin kuat intensitasnya, semakin besar pengaruh perasaan itu
terhadap tubuh, misalnya terjadi peningkatan tekanan darah, kecepatan
pernafasan, keluarnya air mata, atau rasa sakit di perut. Bila intensitasnya
lemah, maka pengaruhnya pada tubuh tidak akan terasa.
Sistem kognisi terdiri dari lima
proses mental, yaitu: memahami, mengevaluasi, merencanakan, memilih, dan
berpikir. Proses memahami adalah proses menginterpretasi atau menentukan arti
dari aspek tertentu yang terdapat dalam sebuah lingkungan.
mengevaluasi berarti menentukan apakah sebuah aspek dalam lingkungan tertentu
itu baik atau buruk, positif atau negatif, disukai atau tidak disukai.
Merencanakan berarti menentukan bagaimana memecahkan sebuah masalah untuk
mencapai suatu tujuan. Memilih berarti membandingkan alternatif solusi dari
sebuah masalah dan menentukan alternatif terbaik, sedangkan berpikir adalah
aktifitas kognisi yang terjadi dalam ke empat proses yang disebutkan
sebelumnya.
Fungsi utama dari sistem kognisi
adalah untuk menginterpretasi, membuat masuk akal, dan mengerti aspek tertentu
dari pengalaman yang dialami konsumen. Fungsi kedua adalah memproses
interpretasi menjadi sebuah task kognitif seperti
mengidentifikasi sasaran dan tujuan, mengembangkan dan mengevaluasi pilihan
alternatif untuk memenuhi tujuan tersebut, memilih alternatif, dan melaksanakan
alternatif itu.
Besar kecilnya intensitas proses
sistem kognitif berbeda-beda tergantung konsumennya, produknya, atau
situasinya. Konsumen tidak selalu melakukan aktifitas kognisi secara ekstensif,
dalam beberapa kasus, konsumen bahkan tidak banyak berpikir sebelum membeli
sebuah produk.
PENUTUP
Kesimpulan
Perilaku Konsumen adalah tingkah
laku dari konsumen, dimana mereka terlibat dalam upaya untuk mendapatkan suatu
produk dan jasa. Proses hubungan social yang dilakukan oleh individu, kelompok,
dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan, dan mengkonsumsi suatu produk
atau yang lainnya sebagai suatu akibat dari pengalaman proses keputusan yang
mendahului dan menyusuri tindakan dari perilaku konsumen..
Metode yang digunakan dalam
penelitian perilaku Konsumen, yaitu : penelitian yang bersifat eksplorasi dan
penelitian tentang kesimpulan konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar